Sabtu, 31 Oktober 2015

Tempuyung

tempuyung

1.  DEFINISI
a.   Nama Latin
Sonchus arvensis L.

b.  Nama Daerah
Nama lain untuk tumbuhan ini, di Jawa disebut dengan ga-ling; Sunda : rayana, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas; Jawa Tengah : tempuyung; China : Niu she tou; Perancis : laiton des champs; Inggris : sow thistle .

2.  KLASIFIKASI
Kingdom                     :      Plantae – tumbuhan

Subkingdom                :      Tracheobionta – tumbuhan berpembuluh

Superdivisi                  :      Spermatophyta – tumbuhan berbiji

Divisi                           :      Magnoliophyta – tumbuhan berbunga

Kelas                           :      Magnoliopsida – Dikotil

Subkelas                      :      Asteridae

Ordo                            :      Asterales

Family                          :      Asteraceae

Genus                          :      Sonchus

Species                        :      Sonchus arvensis L.

Subspecies                   :      Sonchus arvensis L. ssp. Arvensis


3.  MANFAAT

1. Penyakit saluran kencing

·         Ambil daun tempuyung yang masih segar
·         Cuci sampai bersih
·         Panggang daun tempuyung tersebut dibara api sebentar saja, (sampai sedikit layu)
·         Jadikan daun tempuyung tersebut sebagai lalapan, lauk nasi.

2. Kencing batu

·         Ambil 150 mg daun tempuyung yang sudah kering
·         Cuci sampai bersih
·         Rebus ramuan tersebut dengan volume air 250 cc sampai mendidih
·         Minum air ramuan tersebut tiga kali sehari sampai penyakit sembuh.

3. Bisul

·         Ambil batang dan daun tempuyung
·         Cuci sampai bersih
·         Tumbuk sampai halus kedua ramuan tersebut
·         Peras ambil airnya
·         Oleskan pada bagin yang bisul air dan perasan ramuan tersebut.

4. Khasiat daun tempuyung yang lainnya

·         Rebus 15-60 gram daun tempuyung segar diyakini mampu untuk mengobati penyakit seperti infeksi usus buntu, disentri dan wasir.

5.  Kandung kencing dan batu empedu

·         Persiapkan : 5 lembar daun tempuyung dan tambahkan parutan kelapa secukupnya.
·         Cara pengolahan : Cuci Bersih dan diasapkan sebentar kemudian campurkan dengan parutan kepala seperti dengan cara membuat urap.
·         Cara penggunaan : Dimakan bersama dengan nasi anget sebagai lalapan dapat dikonsumsi dalam 3 x 1 hari.

6. Darah tinggi

·         Persiapkan : 5-10 lembar daun tempuyung dan juga parutan kelapa kira-kira secukupnya tambahkan juga Belimbing wuluh kira-kira secukupnya sebagai campuran.
·         Cara pengolahan: Cuci bersih terlebih dahulu kemudian diasapkan dan berikutnya dicampur dengan parutan kepala. Belimbingnya dipotong dadu untuk campuran lalapan.
·         Cara penggunaan: Dimakan dengan nasi putih anget sebagai lalapan dapat dikonsumsi dalam 3 x 1 hari.

7. Kegemukan (obesitas).

·         Persiapkan : Daun Tempuyung 4 lembar Air 100 ml
·         Cara pengolahan: direbus sampai mendidih.
·         Cara penggunaan : Diminum untuk sekali. Dianjurkan selama 21 hari

8. Mastitis

·    Persiapkan : 15 gram tempuyung dua gelas air putih Tambahkan madu kira-kira  secukupnya untuk mengurangi rasa pahit di mulut.
·    Cara pembuatan: Rebus daun tempuyung sampai airnya jadi 1 gelas.
·    Cara penggunaan : Tambahkan madu dan diminum selagi hangat.

4.  CIRI-CIRI TEMPUYUNG
Batang : Batang berongga dan berusuk.
Daun : Berdaun tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling.
Bunga : Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan.
Buah : Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan.
Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini. Yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap. Perbanyakan dengan biji. 

5.  MORFOLOGI
Tempuyung merupakan terna tahunan, tingginya berkisar 1-2 m. akar tunggangnya tumbuh kokoh, batangnya berusuk dan bergetah putih. Daun bagian bawah terpusar membentuk roset, bentuk lonjong atau lanset. Panjang daun sekitar 30 cm, lebar 10 cm. Bunganya berwarna kuning. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai dan dapat diperbanyak dengan biji ( Supriadi, dkk, 2001 ).


Kandungan kimia
Kandungan tempuyung adalah lactucerol, inositol, manitol, flavonoid, taraksasterol, silica, dan kalium. Daun tempuyung mengandung kalium yang tinggi, zat silica yang bermanfaat menghancurkan batu dalam kandung kemih, da flavonoid yang berkhasiat sebagai antiradang ( Supriadi, dkk, 2001 ).

6.  Budidaya



Tanaman ini hidup liar di sawah, di ladang-ladang bertanah lembab dan cukup mendapatkan sinar matahari. Biasanya tanaman ini tumbuh pada ketinggian 1700 m di atas permukaan laut. Tumbuhan semak ini tingginya sekitar 2 m. Daunnya berbentuk tombak. Biasanya daun mudanya dimakan sebagai sayuran (lalab atau celur). Bunganya berbentuk bongkol berwarna putih kekuningan dan mudah diterbangkan angin. Buahnya berwarna merah tua.

Tumbuhan ini mudah diperbanyak dengan biji. Biji sangat halus, 1 gram biji, berserat mengandung 2.500 biji, sedang yang tanpa serat mengandung 3.000 biji. Daya kecambah biji cepat menurun, oleh sebab itu lebih baik menggunakan biji-biji yang baru, paling lama disimpan 1 bulan. Benih memerlukan penyemaian lebih dahulu agar tidak agar tidak banyak yang mati karena kekeringan, rusak oleh terik matahari, terlalu basah atau lembab dan pengaruh lain dari keadaan lingkungan yang buruk  .